cari lah

Custom Search

Kamis, 29 Mei 2008

MAHASISWA JOGJA BICARA TENTANG NUKLIR



Jogjakarta-Untuk mengetahui tingkat pemahaman, tanggapan dan masukan dari kalangan mahasiswa Jogjakarta terhadap Iptek Nuklir, selama bulan Mei-Juni 2008 dilaksanakan Jajak Pendapat Iptek Nuklir yang meliputi 4 kabupaten (Sleman, Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo) dan satu Kodya Yogyakarta di Propinsi DIY. Jumlah responden sebanyak 1.000 mahasiswa yang tersebar di 10 Perguruan Tinggi, yaitu UGM, UNY, UMY, UII, UIN Sunan kalijaga, UPN Veteran, Universitas Gunung Kidul (UGK), Universitas Sanata Dharma, Universitas Atmajaya dan IKIP PGRI Wates. Jajak pendapat yang dilakukan menggunakan metode proporsionate random sampling, dan sampai saat ini sudah memasuki tahap analisis data. Direncanakan, hasil jajak secara lengkap akan selesai pada bulan awal Juni 2008.

Selain menyebarkan kuesioner jajak pendapat ke 1000 responden yang dilakukan oleh EO GM Production (Event Organizer lokal Jogjakarta), tim evaluasi Pusat Diseminasi Iptek Nuklir (PDIN) BATAN juga melakukan wawancara langsung kepada responden, didapatkan respon yang beragam. Mery, seorang mahasiswa dari Fakultas Ekonomi UGM menyatakan PLTN sangat perlu dibangun di Indonesia untuk menutupi defisit energi yang terjadi belakangan ini. Lain lagi pendapat Langga dari jurusan Teknik Perminyakan UPN yang menyatakan belum percaya terhadap SDM Indonesia dalam mengelola teknologi nuklir. Mayoritas responden belum mengetahui aplikasi teknologi nuklir selain PLTN, ketika dikemukakan bahwa aplikasi teknologi nuklir juga ada di bidang pertanian, peternakan, industri dan kedokteran mereka merasakan mendapat pengetahuan baru tentang pemanfaatan iptek nuklir.

Berbeda dengan Mery dan Langga, pandangan Iin dan Dani dari UII menyebutkan bahwa sosialisasi BATAN yang dilaksanakan sampai saat ini masih sangat kurang, bahkan di kalangan mahasiswa sendiri tidak banyak mengetahui selain dari apa yang mereka dapatkan dari televisi. Semua responden yang ditemui juga menyebutkan bahwa BATAN harus lebih gencar memasyarakatkan Iptek Nuklir ke masyarakat agar image nuklir bukan hanya bom dan dampak negatif lainnya, apalagi jika dihubungkan dengan rencana pembangunan PLTN di Indonesia.

Untuk mendapatkan data lengkapnya, masih menunggu hasil riset tersebut pada bulan Juni mendatang, dengan harapan dapat digunakan sebagai masukan untuk kegiatan diseminasi iptek nuklir. [Sdq,Eko,Mudzi]

Tidak ada komentar: